Ilustrasi: Serangan udara melanda kawasan permukiman di Teheran, dengan asap hitam pekat mengepul di tengah kepanikan warga sipil. (Sumber: Kompas Palu)


BREAKING: Israel Luncurkan Serangan Besar-besaran ke Iran – Ketegangan Meningkat di Timur Tengah

Kompas Palu –
Dalam apa yang kini dianggap sebagai salah satu eskalasi paling signifikan dalam sejarah Timur Tengah, Israel telah melancarkan serangan udara besar-besaran dan mendadak terhadap Iran. Operasi yang dijuluki "Rising Lion" itu berlangsung pada dini hari tanggal 13 Juni 2025 , yang menargetkan situs-situs nuklir dan militer utama di seluruh wilayah Iran.

    Target Utama Tercapai

  • Fasilitas Nuklir Natanz

  • Teheran dari markas besar IRGC

  • Lokasi rudal di Khondab, Khorramabad, dan Tabriz

Lebih dari 100 target militer dan nuklirdilaporkan terkena serangan. 

Pesawat F-35 dan F-15 Israel, beserta pesawat nirawak jarak jauh, dikerahkan dalam operasi tersebut. 

Laporan awal menunjukkan sedikitnya 200 korban tewas , termasuk komandan senior Iran seperti:

  • Hossein Salami (Panglima IRGC)

  • Mohammad Bagheri (Kepala Staf)

  • Gholam Ali Rashid (Wakil Komandan)

  • Beberapa insinyur nuklir

  Ledakan Mengguncang Teheran

Media sosial dibanjiri rekaman mengejutkan yang memperlihatkan ledakan dahsyat, bola api menerangi cakrawala Teheran, dan asap hitam pekat mengepul dari berbagai lokasi. 

Sirene serangan udara bergema di seluruh ibu kota saat kepanikan menyebar di antara penduduk.

Balasan Iran: Drone dan Rudal

Tak lama setelah serangan itu, Iran meluncurkan lebih dari 100 pesawat nirawak dan beberapa rudal jelajahke Israel. 

Sebagian besar dicegat oleh sistem pertahanan udara Iron Dome dan David's Sling. Tel Aviv, Haifa, dan Be'er Sheva sempat berada dalam status siaga tinggi.


Dampak Global

Kekacauan Wilayah Udara

Rute udara Timur Tengah langsung terganggu. UEA, Qatar, dan Arab Saudi menutup sebagian wilayah udara mereka. Penerbangan internasional dialihkan atau dibatalkan.

    Kejutan Pasar

  • Harga minyak mentah Brent melonjak 9% , melampaui $100/barel

  • Pasar saham global anjlok karena investor beralih ke aset safe haven

  • Harga emas dan mata uang kripto melonjak

    Tanggapan Internasional

  • Sekretaris Jenderal PBB António Guterres mendesak pengendalian diri dan perundingan segera

  • Rusia mengutuk serangan itu dan menyebutnya sebagai “provokasi yang sembrono”

  • Uni Eropa menuntut de-eskalasi segera

  • Turki dan Tiongkok menyuarakan kekhawatiran atas ketidakstabilan regional

  • Mantan Presiden AS Donald Trump memuji tindakan Israel; namun, Washington membantah keterlibatannya

Mengapa Israel Menyerang?
Ancaman Nuklir: Iran dilaporkan memperkaya uranium hingga kemurnian melebihi 90%, sangat berbahaya dan mendekati tingkat tingkat senjata.

Doktrin Pre-emptive: Israel telah lama berjanji untuk mencegah Iran memperoleh kemampuan senjata nuklir.

Provokasi Terkini: Intelijen menunjukkan Iran sedang mempersiapkan peluncuran rudal canggih yang menargetkan sasaran Israel dan Barat.

Tentang Operasi "Rising Lion"
Ini adalah langkah militer Israel yang paling berani dan ekspansif sejak Perang Yom Kippur. Dilakukan dengan presisi yang dipandu satelit, operasi tersebut tidak hanya bertujuan untuk melumpuhkan infrastruktur nuklir tetapi juga melumpuhkan rantai komando militer Iran.

Dampak dan Skenario Masa Depan
Perang pesawat tak berawak yang sedang berlangsung: Armada pesawat tak berawak Iran tetap aktif di Suriah dan Irak.

Pembalasan siber: Para ahli memperingatkan kemungkinan serangan siber terhadap infrastruktur Israel dan Barat.

Risiko perang yang lebih luas: Hizbullah, Houthi, dan milisi Irak mungkin bergabung dalam pertempuran, yang memicu konflik regional.

Apa berikutnya?
Pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB dijadwalkan pada tanggal 14 Juni.

Para pemimpin G7 mengadakan pertemuan puncak darurat untuk menilai respons ekonomi dan militer.

Maskapai penerbangan di seluruh dunia menangguhkan penerbangan ke Iran dan Israel.

Saat ini, dunia mengamati dengan saksama. Apa yang dimulai sebagai serangan militer yang ditargetkan dapat berubah menjadi krisis global. 

Pantau terus Kompas Palu untuk mendapatkan informasi terbaru yang terverifikasi dan wawasan dari para ahli.

Ditulis oleh: Akbar
Disusun dan Diedit oleh: Nara

Diterbitkan pada: 13 Juni 2025 pukul 07:31 GMT+8
Penafian:
Artikel ini didasarkan pada sumber media terverifikasi dan pernyataan pemerintah pada saat penerbitan. Kompas Palu tetap berkomitmen pada netralitas dan pelaporan faktual dalam situasi konflik.