Ilustrasi serangan udara di Gaza

Ilustrasi: Warga mengevakuasi korban dari reruntuhan bangunan di Gaza. (Sumber: Kompas Palu)

Pilu, 52 Orang Tewas dalam Serangan Udara Israel di Gaza

Kompas Palu – Situasi di Jalur Gaza kembali memanas setelah serangan udara Israel menewaskan sedikitnya 52 orang pada Senin (26/5) waktu setempat. Serangan tersebut menghantam berbagai wilayah permukiman, termasuk sekolah yang dijadikan tempat penampungan sementara.

Data terbaru dari Kementerian Kesehatan Gaza menunjukkan bahwa dari 52 korban jiwa, 33 di antaranya merupakan anak-anak dan perempuan. Mereka tewas dalam kondisi mengenaskan akibat runtuhan bangunan dan kobaran api pascaserangan.

Serangan Terarah ke Wilayah Sipil

Serangan udara tersebut menargetkan sejumlah titik yang disebut sebagai lokasi strategis militer oleh Israel. Namun kenyataannya, banyak wilayah sipil yang terdampak, termasuk permukiman padat penduduk dan lembaga pendidikan yang tengah digunakan sebagai tempat evakuasi.

“Kami tidak menyangka sekolah yang sudah dijadikan tempat aman justru menjadi sasaran,” ujar seorang warga Gaza kepada media lokal. Ia menambahkan bahwa keluarganya tewas saat sedang tidur di dalam gedung sekolah tersebut.

Respons Dunia Internasional

Respons dunia internasional pun mengalir deras. Sejumlah negara seperti Turki, Qatar, hingga Prancis mengutuk keras tindakan militer tersebut. PBB menyampaikan keprihatinan mendalam dan menyerukan gencatan senjata segera.

Beberapa aktivis HAM menilai ini sebagai pelanggaran hukum internasional dan meminta Dewan Keamanan PBB untuk segera bertindak. Tekanan diplomatik terus meningkat terhadap Israel untuk menahan diri dan membuka jalur kemanusiaan.

Tragedi

Konflik ini menambah daftar panjang penderitaan rakyat Gaza. Dalam 10 bulan terakhir, lebih dari 30 ribu warga Palestina dilaporkan tewas akibat serangan yang berulang kali dilancarkan Israel. Serangan ini juga memicu ketegangan baru di kawasan Timur Tengah.

Artikel terkait: Tahu Kah Kamu Bahaya Mi Instan Dicampur Nasi? Ini Penjelasannya!

Bantuan Kemanusiaan Diperlukan Segera

Organisasi internasional seperti Palang Merah, UNICEF, dan WHO mendesak pembukaan akses bantuan kemanusiaan ke wilayah terdampak. Ribuan korban luka-luka kini kekurangan obat, makanan, air bersih, dan tempat tinggal layak.

Artikel lainnya: Tips Minum Air Kelapa di Waktu yang Tepat untuk Tubuh Sehat


Dipublikasikan: 27 Mei 2025

Disclaimer: Artikel ini disusun berdasarkan sumber terpercaya dan data terkini. Kompas Palu tidak bertanggung jawab atas perubahan situasi di lapangan yang terjadi setelah publikasi.

Reporter: AKBAR